Sejak era ground effect dimulai pada 2022, Red Bull F1 tampil hampir tanpa lawan. Namun di musim F1 2025, dominasi itu mulai terasa lebih rapuh. McLaren dan Ferrari terus menekan, dan untuk pertama kalinya sejak 2021, Red Bull tidak lagi menjadi favorit mutlak di semua trek.
Apakah Red Bull masih tim paling dominan? Atau tanda-tanda kejaran dari rival mulai nyata?
Statistik Paruh Musim 2025
Aspek | Red Bull | McLaren | Ferrari |
---|---|---|---|
Total Poin | 368 | 354 | 337 |
Kemenangan Race | 6 | 4 | 3 |
Sprint Poin | 64 | 59 | 48 |
Pole Position | 5 | 4 | 5 |
DNF (mesin/insiden) | 0 | 1 | 2 |
π Red Bull masih unggul secara angka, tapi gap makin tipis dibanding 2023 yang dominan penuh.
Faktor yang Masih Jadi Kekuatan Red Bull
β
Max Verstappen β Konsisten podium, hampir tak pernah out of form
β
Strategi Race Presisi β Pit stop tercepat, strategi undercut efektif
β
Energy Deployment β Paling halus dan efisien berkat RBP hybrid unit
β
Reliabilitas Tinggi β Belum ada kegagalan komponen besar musim ini
βRed Bull tidak lagi dominan mutlak, tapi mereka hampir tidak melakukan kesalahan,β β The Race.
Titik Lemah yang Mulai Terlihat
- Sisi Sergio Perez
- Rata-rata finis: P7.2
- Sering kalah dari McLaren & Ferrari di qualifying
- Hanya 2 podium dari 10 race
- Kurva Upgrade Flat
- Upgrade aero di Miami & Catalunya tidak beri lonjakan signifikan
- McLaren justru lebih cepat adaptasi update teknis
- Mobil Sensitif Terhadap Angin & Elevasi
- Kesulitan di trek seperti Silverstone & Austria
- Verstappen sempat disalip oleh Norris secara bersih di dua lap terakhir
Komentar dari Paddock
- Christian Horner:
βKami tahu tim lain berkembang. Tapi kami tidak kehilangan arah. Fokus kami adalah konsistensi.β
- Andrea Stella (McLaren):
βKami mungkin belum secepat Red Bull setiap race, tapi kami sudah ada dalam jarak serang.β
- Toto Wolff:
βRed Bull masih sangat kuat. Tapi mereka tidak tak tersentuh lagi.β
Apakah Red Bull Bisa Tetap Memimpin?
Ya, jika:
- Verstappen terus tampil stabil
- Perez memperbaiki performa sprint & qualifying
- Paket upgrade pertengahan musim (di Monza & Singapore) bekerja efektif
Namun jika tidak, McLaren dan Ferrari bisa mencuri momentum, apalagi di trek-trek teknikal yang menuntut efisiensi ban dan setup fleksibel.
Kesimpulan: Masih Unggul, Tapi Tidak Lagi Sendirian
Red Bull F1 2025 masih jadi tim paling solid di grid. Tapi mereka tidak lagi berjalan sendiri di depan. McLaren ada di bawah bayang, dan Ferrari menunggu celah.
Jika Red Bull tidak menambah tekanan β dan Perez tidak naik performa β perebutan gelar konstruktor bisa berubah menjelang akhir musim.
Baca juga:
π Ferrari vs McLaren F1 2025: Siapa Lebih Unggul Jelang Paruh Musim?
π Power Unit Paling Efisien F1 2025: Siapa Terdepan soal Konsumsi dan Daya Tahan?
Sumber Referensi: