Sergio Perez memulai musim F1 2025 dengan ekspektasi tinggi. Kontraknya bersama Red Bull akan berakhir di akhir musim, dan tekanan besar datang dari luar maupun dalam tim. Dengan Max Verstappen tetap jadi pusat proyek, Perez Red Bull 2025 harus tampil solid untuk mempertahankan kursinya.
Namun setelah 12 balapan, banyak yang mulai bertanya: apakah Perez masih layak dipertahankan untuk musim 2026?
Statistik Performa Paruh Musim
Statistik | Sergio Perez | Max Verstappen |
---|---|---|
Kualifikasi rata-rata | P7.4 | P2.1 |
Finis rata-rata | P6.3 | P1.9 |
Sprint Points | 18 | 62 |
DNF | 2 | 0 |
Total Poin | 102 | 232 |
Catatan: Perez hanya 5 kali finis di posisi 5 besar, dan sudah 3 kali gagal masuk Q3.
Apa yang Jadi Masalah Perez?
- Kualifikasi Lemah
- Konsisten kalah 0.4β0.7 detik dari Verstappen
- Terjebak di traffic β kehilangan posisi penting saat start
- Sprint Race Underperform
- Minim poin dari sprint race
- Kurang agresif di lap pembuka
- Tekanan Internal & Media
- Dibandingkan terus-menerus dengan Verstappen
- Rumor pengganti mulai muncul sejak GP Miami
Siapa Kandidat Pengganti Perez?
πΉ Liam Lawson β Pembalap Red Bull junior, tampil impresif saat menggantikan Ricciardo tahun lalu.
πΉ Yuki Tsunoda β Semakin matang, kini konsisten di zona poin bersama RB (ex-AlphaTauri).
πΉ Carlos Sainz (Free Agent 2026) β Disebut-sebut sebagai kandidat kejutan.
βKami memantau semua opsi, tapi fokus kami saat ini tetap mendukung Checo,β ujar Christian Horner.
Apa Kata Perez?
βSaya tahu tekanannya besar, tapi saya masih percaya diri bisa memberikan hasil terbaik untuk tim. Saya belum selesai.β
Perez juga menekankan bahwa mobil Red Bull 2025 memiliki karakter berbeda yang membuat adaptasi lebih sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Apakah Masih Layak Dipertahankan?
β Alasan Bertahan:
- Pengalaman tinggi
- Harmoni tim terjaga
- Masih membawa poin penting untuk konstruktor
β Alasan Diganti:
- Jarak performa terlalu besar dari Verstappen
- Tidak berkontribusi maksimal di strategi 1β2 finish
- Potensi pengganti muda lebih segar dan kompetitif
Kesimpulan: Perez dalam Masa Penentuan
Perez Red Bull 2025 berada di momen krusial. Ia bukan pembalap burukβtapi apakah cukup bagus untuk kursi Red Bull? Tim paling dominan saat ini butuh pembalap yang bisa menjaga posisi 1β2 secara konsisten, terutama ketika kejuaraan konstruktor makin ketat dengan McLaren dan Ferrari.
Sisa 10 race musim ini akan menjadi penentu: bangkit dan dipertahankan, atau perlahan digeser dari kursi paling panas di F1.
Baca juga:
π Strategi Pitstop 2025: Undercut vs Overcut, Mana Lebih Efisien?
Sumber Referensi: