Musim debut Hamilton Ferrari 2025 memang penuh ekspektasi, tapi juga tantangan teknis yang tidak bisa diabaikan. Transfer Lewis Hamilton ke Ferrari adalah salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah Formula 1 modern. Setelah lebih dari satu dekade membela Mercedes, sang juara dunia tujuh kali memutuskan pindah ke Scuderia Ferrari untuk musim F1 2025. Euforia tinggi menyambutnya, namun seiring berjalannya musim, muncul pertanyaan besar: apakah Hamilton benar-benar memberi dampak besar di Ferrari?
Statistik Paruh Musim: Kuat, Tapi Belum Istimewa
Statistik | Lewis Hamilton | Charles Leclerc |
---|---|---|
Kualifikasi Rata-rata | P5.2 | P4.1 |
Finis Race Rata-rata | P5.9 | P3.8 |
Podium | 2 (Bahrain, Miami) | 4 |
DNF | 1 (Imola) | 0 |
Poin Klasemen Sementara | 97 | 121 |
Kesimpulan awal: Hamilton masih dalam proses adaptasi. Meski tampil solid, ia belum melampaui Leclerc, baik di race maupun kualifikasi.
Apa yang Jadi Kendala Hamilton?
- Setup Ferrari SF-25 yang Berbeda Karakteristik
- Kurang cocok untuk gaya brake-late-and-turn-in Hamilton
- Sasis Ferrari lebih understeery dibanding mobil Mercedes lamanya
- Ban & Degradasi
- Ferrari dikenal boros ban di stint panjang
- Hamilton kehilangan banyak waktu saat tyre management dibutuhkan
- Sprint Race Adaptasi
- Hamilton cenderung lebih lambat di sprint format
- Start dan positioning saat lap pembuka belum seagresif Leclerc
Sisi Positif: Leadership & Stabilitas Internal
Meski belum dominan di lintasan, kehadiran Hamilton memberi Ferrari:
- Mentalitas juara dalam pengembangan mobil
- Feedback teknikal yang sangat rinci ke insinyur
- Stabilitas tekanan internal (terbukti dari komunikasi radio dan race debrief yang jauh lebih tenang)
“Dia bukan hanya pembalap, tapi juga guru yang sangat berguna bagi departemen teknik kami,” ujar Frederic Vasseur (Team Principal Ferrari).
Apa Kata Hamilton?
“Kami belum di level maksimal, tapi progresnya terasa. Mobil ini sangat berbeda dari yang saya kendarai 10 tahun terakhir, tapi saya suka tantangannya.”
Hamilton menegaskan bahwa proyek bersama Ferrari adalah komitmen jangka menengah, bukan hanya satu musim.
Potensi Duet dengan Leclerc
Banyak yang memprediksi akan ada konflik internal. Tapi justru, hingga seri ke-10:
- Tidak ada insiden antar keduanya
- Strategi tim dijalankan adil
- Leclerc dan Hamilton saling menghormati dalam balapan wheel-to-wheel
Tapi…
Dengan klasemen makin ketat dan Leclerc di atas, Ferrari mungkin harus segera menentukan siapa yang akan jadi “driver unggulan” untuk fokus gelar dunia.
Kesimpulan: Belum Dominan, Tapi Sangat Bernilai
Hamilton Ferrari 2025 sejauh ini bukan tentang kemenangan langsung, tapi tentang membangun fondasi. Ia membawa:
- Pengalaman
- Stabilitas
- Visi pengembangan jangka panjang
Jika Ferrari bisa menyempurnakan SF-25 untuk karakter Hamilton, paruh musim kedua bisa jadi jauh lebih menarik.
Baca juga:
👉 Musim F1 2025: Konsistensi Jadi Kunci Perebutan Gelar
👉 Pitstop Tercepat F1 2025: 5 Tim Paling Efisien Musim Ini
Sumber Referensi: