Sejak diterapkan secara penuh di musim sebelumnya, sprint race MotoGP telah mengubah cara pembalap mendekati akhir pekan balapan. Format race pendek sepanjang 50% jarak race utama ini menuntut start sempurna, strategi agresif, dan keberanian ekstra sejak lap pertama. Di musim MotoGP 2025, karena itu para pembalap spesialis sprint makin menentukan arah klasemen.
Siapa saja yang paling mendominasi sprint race tahun ini? Dan bagaimana sprint race memengaruhi perebutan gelar?
Apa Itu Sprint Race MotoGP?
Sprint race:
- Digelar setiap Sabtu pukul 15.00 waktu lokal
- Menawarkan poin setengah dari race utama (12 untuk P1, 9 untuk P2, dst)
- Tidak ada pit stop
- Biasanya berlangsung 10–13 lap, tergantung sirkuit
Sprint bukan hanya race tambahan—ini separuh kekuatan poin di setiap akhir pekan MotoGP modern. Sementara itu banyak pembalap tampil beda antara sprint vs race utama.
Top 5 Pembalap Spesialis Sprint MotoGP 2025
1. Jorge Martin
- Sprint Wins: 4 dari 10 seri
- Gaya eksplosif dari lap 1
- Posisi start kuat bantu dominasi
- Unggul mutlak di Jerez, Le Mans, dan Assen
2. Marc Marquez
- Sprint Wins: 3
- Start agresif, pintar positioning
- Sering naik posisi drastis dari grid P5–P6
- Highlight: Overcut 3 rider di Portimao hanya dalam 4 lap
3. Pedro Acosta (Rookie)
- Sprint Podium: 5
- Gaya balap fearless, cerdik dalam memilih momen overtake
- Salah satu rookie dengan adaptasi sprint tercepat
- Finishing rate di top 6 nyaris 100%
4. Francesco Bagnaia
- Sprint Konsisten di P3–P5
- Kurang agresif saat start, tapi pace bagus
- Tidak dominan, tapi jarang gagal bawa poin sprint
5. Brad Binder
- Sering jadi kuda hitam
- KTM punya setup kuat untuk sprint
- Sering naik posisi di lap awal meski start dari grid tengah
Perbedaan Sprint vs Race Utama
Faktor | Sprint Race | Race Utama |
---|---|---|
Durasi | 10–13 lap | 22–27 lap |
Strategi Ban | Ban soft/high risk | Ban medium/conservatif |
Start | Lebih penting | Masih bisa recover |
Gaya Balap | Full attack sejak awal | Lebih terukur |
Poin | 12 maksimal | 25 maksimal |
Komentar Pembalap Soal Sprint
- Jorge Martin:
“Sprint race adalah medan saya. Tidak ada waktu untuk menunggu atau mengatur ban—hanya serang.”
- Marc Marquez:
“Sprint memberi saya peluang untuk mencuri poin ekstra, terutama saat grid utama kurang ideal.”
- Acosta:
“Saya suka sprint. Tidak terlalu banyak strategi, hanya feeling dan eksekusi.”
Kesimpulan: Sprint Race = Separuh Strategi Juara
Di musim MotoGP 2025, siapa pembalap spesialis sprint bisa menentukan arah kejuaraan. Bahkan ketika pembalap gagal di race utama, hasil sprint bisa menyelamatkan poin penting.
Jorge Martin dan Marc Marquez sejauh ini unggul, tapi rookie Pedro Acosta jelas bukan sekadar penggembira. Dengan 10 seri tersisa, konsistensi di sprint bisa jadi pembeda antara podium akhir dan peringkat ke-4 klasemen.
Baca juga:
👉 Marquez vs Martin 2025: Perebutan Gelar Makin Panas
👉 Update Yamaha M1 2025: Apakah Sudah Bangkit dari Krisis?
Sumber Referensi: