Di era MotoGP 2025, sprint race bukan lagi sekadar pemanasan. Dengan setengah poin tapi bobot kompetisi penuh, strategi ban jadi penentu utama. Mayoritas rider memilih ban soft, tapi beberapa tim berani tampil beda dengan ban medium—dan hasilnya mengejutkan.
Jadi, dalam duel strategi ban soft vs medium di sprint race, siapa yang paling diuntungkan?
Aturan Dasar Ban di Sprint Race
- Tidak ada keharusan ganti ban
- Kompon yang tersedia: Soft, Medium, (Hard tidak relevan untuk sprint)
- Umur balapan: 10–13 lap, tergantung sirkuit
- Setup ban sangat bergantung pada suhu lintasan dan karakter aspal
Keunggulan Ban Soft
✅ Grip Maksimal Sejak Lap Pertama
✅ Akselerasi Kuat di Tikungan Pendek
✅ Lebih Efektif di Start & Lap 1
Tapi…
❌ Rentan drop di lap 8 ke atas
❌ Risiko overheating jika suhu trek tinggi
Tim Pendukung Soft:
- Ducati (Martin, Bagnaia)
- KTM (Binder)
- Yamaha (Quartararo – untuk early attack)
Contoh Sukses:
Jorge Martin di GP Le Mans – Ban soft, langsung unggul 0.7s di lap 1 dan tak tersentuh hingga akhir.
Keunggulan Ban Medium
✅ Lebih Stabil Setelah Lap 6
✅ Lebih Tahan terhadap Overheat
✅ Cocok untuk Rider dengan Gaya Halus
Tapi…
❌ Butuh waktu pemanasan lebih lama
❌ Bisa tertinggal di start atau lap awal
Tim Pendukung Medium:
- Aprilia (Viñales, Espargaro)
- Honda (Mir – demi bertahan)
- Beberapa rookie seperti Acosta (sirkuit tertentu)
Contoh Sukses:
Pedro Acosta di GP Qatar – Gunakan medium, sempat tertinggal awal tapi konsisten dan naik ke P3 saat ban soft rider mulai drop.
Data Paruh Musim (10 Sprint)
| Kompon Ban | Jumlah Rider Pakai | Sprint Menang | Podium Finish |
|---|---|---|---|
| Soft | 75% | 7 | 22 |
| Medium | 25% | 3 | 8 |
📊 Ban soft masih dominan, tapi medium jadi opsi berbahaya jika suhu trek tinggi atau sirkuit abrasif.
Faktor Penentu Keputusan Ban
- Suhu Trek (Asphalt Temp)
– Di atas 45°C: ban soft sering drop terlalu cepat - Jenis Sirkuit
– Sirkuit flowing: soft
– Stop-go atau abrasif: medium bisa unggul - Gaya Balap Rider
– Agresif: soft lebih cocok
– Smooth & sabar: medium lebih efektif
Komentar Pembalap
- Jorge Martin:
“Ban soft adalah cara tercepat untuk sprint. Tapi kamu harus benar-benar jaga di 3 lap terakhir.”
- Pedro Acosta:
“Saya suka medium karena saya tahu kapan untuk sabar dan kapan harus menyerang.”
- Aleix Espargaro:
“Kadang, kamu menang bukan di lap 1 — tapi di lap 9 saat ban orang lain sudah hancur.”
Kesimpulan: Soft untuk Serang, Medium untuk Menang Diam-Diam
Strategi ban soft vs medium di sprint race MotoGP 2025 tak punya jawaban mutlak. Namun:
- Ban soft masih jadi pilihan default bagi yang ingin memimpin sejak lampu padam
- Ban medium adalah opsi tersembunyi bagi rider yang paham ritme dan tak tergesa
- Tim terbaik tahu kapan waktu berani beda — dan kapan harus main aman
Baca juga:
👉 Top 3 Sprint Specialist MotoGP 2025: Siapa Penguasa Race Pendek?
👉 Paket Aerodinamika MotoGP 2025: Tim Mana Paling Canggih?
Sumber Referensi:
