Sejak diperkenalkan penuh di musim 2023, sprint race MotoGP jadi bagian tak terpisahkan dari akhir pekan balap. Format ini hanya 50% dari race utama, tapi memberi poin signifikan. Di musim MotoGP 2025, beberapa rider benar-benar menjadikan sprint sebagai medan dominasi β mereka cepat dari start, konsisten di 10β12 lap, dan tahu bagaimana memaksimalkan grip ban soft.
Berikut ini adalah top 3 sprint specialist MotoGP 2025 sejauh paruh musim.
1. Jorge Martin β Sang Raja Sprint
- Sprint Wins: 5 dari 10 seri
- Rata-rata Posisi Sprint: P1.9
- Poin Sprint: 72
- Highlight: Overpower di lap awal, terutama GP Le Mans dan Jerez
Kekuatan Martin:
- Start sangat tajam
- Time attack mode konsisten
- Cepat memanaskan ban dan mempertahankan ritme tinggi
βSaya lebih nyaman di sprint. Tidak perlu banyak strategi, hanya kecepatan dan posisi,β kata Martin.
2. Marc Marquez β Agresif & Tak Punya Waktu Tunggu
- Sprint Wins: 2
- Poin Sprint: 58
- Rata-rata Posisi Sprint: P3.1
- Highlight: GP Austin, langsung naik dari P6 ke P2 di 2 lap pertama
Kenapa Marquez unggul?
Sprint cocok dengan gaya riding βsemua atau tidak sama sekaliβ miliknya. Tanpa harus pikirkan ban drop atau fuel saving, ia bisa all-out sejak awal.
Kelebihan:
- Positioning saat lap pertama
- Overtake instan
- Insting duel jarak dekat sangat kuat
3. Pedro Acosta β Rookie Tapi Matang
- Sprint Podium: 4
- Rata-rata Posisi Sprint: P4.2
- Poin Sprint: 47
- Highlight: GP Qatar & Sachsenring, nyaris menang sprint
Fakta menarik:
Acosta adalah rookie dengan poin sprint terbanyak sejak format ini diperkenalkan. Gaya balapnya tenang tapi klinikal, tahu kapan menyerang β bahkan di lap pertama yang chaotic.
Kekuatan:
- Minim kesalahan
- Cerdas dalam memilih racing line
- Adaptasi cepat terhadap situasi race pendek
Apa yang Bikin Sprint Specialist Berbeda?
- Sprint = 0 strategi ban atau fuel: Murni soal grip dan posisi
- Ban soft = hanya bertahan 10β13 lap optimal
- Start dan tikungan 1 jadi penentu utama
- Setup motor dibuat lebih agresif (suspensi lebih keras, engine mapping full attack)
Siapa Pesaing Terdekat?
πΉ Bagnaia β konsisten top 5, tapi belum dominan di sprint
πΉ ViΓ±ales β kuat saat start tapi belum tajam dalam overtake sprint
πΉ Binder β pernah kejutan dari grid tengah, tapi belum stabil
Kesimpulan: Sprint Race Butuh Spesialis Sendiri
Sprint specialist MotoGP 2025 adalah mereka yang paham bahwa 12 lap = 1 shot, bukan 1 strategi. Jorge Martin tetap raja sprint sejauh ini, tapi Marquez dan Acosta menunjukkan bahwa gaya berbeda pun bisa sukses β satu lewat insting, satu lewat efisiensi.
Saat poin sprint makin menentukan gelar, siapa menguasai hari Sabtu bisa saja jadi juara hari Minggu.
Baca juga:
π 5 Pembalap dengan Start Terbaik MotoGP 2025
π Pembalap Kualifikasi Tercepat MotoGP 2025: Siapa Raja Q2?
Sumber Referensi: