Dalam evolusi teknologi MotoGP, ride height device (RHD) adalah salah satu inovasi paling berpengaruh dalam beberapa musim terakhir. Sistem ini memungkinkan pembalap menurunkan ketinggian motor secara signifikan untuk mendapatkan traksi optimal, terutama saat start dan keluar tikungan.
Tapi apa sebenarnya RHD, bagaimana kerjanya, dan apakah penggunaannya masih dianggap legal dalam regulasi 2025?
Apa Itu Ride Height Device (RHD)?
Ride height device adalah mekanisme pada motor MotoGP yang memungkinkan pengaturan ketinggian sasis belakang (atau depan) untuk:
- Menurunkan pusat gravitasi saat akselerasi
- Mengurangi wheelie saat keluar tikungan
- Meningkatkan stabilitas saat start
Awalnya dikenal sebagai “holeshot device” untuk start saja, kini sistem ini berkembang menjadi rear RHD dan front RHD yang bisa digunakan di tikungan.
Cara Kerja Ride Height Device
RHD bekerja secara mekanis dengan sistem tuas dan pegas:
- Pembalap menekan tombol RHD di handlebar
- Suspensi terkunci di posisi rendah
- Motor berada dalam posisi ceper saat akselerasi
Setelah beberapa detik atau saat kecepatan stabil, sistem akan otomatis kembali ke posisi standar.
Beberapa pabrikan bahkan menggabungkan RHD dengan pengaturan elektronik throttle dan clutch untuk sinkronisasi optimal.
Legalitas Ride Height Device di 2025
FIM (otoritas MotoGP) saat ini masih mengizinkan penggunaan rear ride height device, namun:
- Front RHD (aktif) dilarang mulai musim 2023 karena dianggap terlalu kompleks dan berisiko
- Sistem harus bersifat mekanis โ bukan dikendalikan oleh aktuator elektronik
- RHD hanya boleh diaktifkan oleh pembalap, bukan oleh sistem otomatis atau sensor
Artinya, penggunaan RHD masih legal selama mengikuti batasan regulasi mekanis dan tidak bersifat elektronik penuh.
Pengaruh RHD Terhadap Performa
Penggunaan RHD terbukti sangat menguntungkan:
- Start lebih agresif: wheelie berkurang drastis
- Keluar tikungan lebih cepat: akselerasi lebih efisien
- Stabilitas motor meningkat saat hard braking dan corner exit
Tim seperti Ducati dan Aprilia adalah pelopor sistem RHD paling efisien, dengan modulasi yang bisa disesuaikan tergantung karakter sirkuit.
Baca juga: Sistem Aerodinamika Aktif: Legal dan Efektifkah di MotoGP & F1?
Kontroversi dan Masa Depan RHD
Beberapa pembalap dan tim menilai RHD:
- Mengurangi peran skill murni pembalap
- Membuat motor terlalu kompleks untuk diservis
- Meningkatkan biaya pengembangan secara drastis
Namun, bagi tim papan atas, sistem ini adalah alat strategis yang sangat vitalโdan perdebatan seputar penghapusan total RHD masih jadi topik panas menjelang regulasi baru 2027.
Kesimpulan: Teknologi Penentu Start dan Corner Exit
Ride height device adalah elemen penting dalam strategi modern MotoGP. Meski legalitasnya makin dikaji, sistem ini tetap jadi kunci bagi tim-tim besar untuk meraih keunggulan, terutama saat start dan keluar tikungan.
Selama tetap mekanis dan sesuai aturan, RHD masih akan jadi bagian dari pertarungan teknologi dan strategi di lintasan MotoGP.
Sumber terpercaya: MotoGP.com, Crash.net, Autosport