Setelah tiga musim penuh dominasi, Red Bull F1 2025 akhirnya menghadapi tantangan serius. McLaren dan Ferrari perlahan mempersempit jarak, sementara Mercedes juga mulai menemukan ritme baru. Meski masih memimpin klasemen konstruktor, paruh kedua musim ini akan menjadi ujian terberat bagi tim Milton Keynes dalam mempertahankan supremasi.
Statistik Klasemen Konstruktor (Paruh Musim)
Tim | Poin | Kemenangan | Podium | DNF |
---|---|---|---|---|
Red Bull | 368 | 6 | 14 | 0 |
McLaren | 354 | 4 | 13 | 1 |
Ferrari | 337 | 3 | 10 | 2 |
📊 Keunggulan Red Bull hanya 14 poin dari McLaren, selisih terkecil sejak era hybrid dimulai.
Paket Mobil: RB21 Masih Jadi Acuan
RB21 masih dianggap sebagai mobil paling efisien di grid.
- Kelebihan: efisiensi aero luar biasa, power unit Honda RBP tetap dominan
- Kelemahan: cooling system kurang optimal di sirkuit panas seperti Qatar dan Bahrain
- Highlight: kecepatan konstan di sektor cepat tanpa kehilangan grip di tikungan lambat
“Kami tidak kehilangan kecepatan, hanya keunggulan mutlak,” – Adrian Newey.
Pembalap: Verstappen Stabil, Pérez Masih Inkonsisten
Pembalap | Posisi Klasemen | Podium | Kemenangan |
---|---|---|---|
Verstappen | 1 | 9 | 5 |
Pérez | 6 | 3 | 0 |
Verstappen:
- Tetap dominan di lap time dan long run pace
- Mampu menjaga margin 0.2s/lap lebih cepat dari pembalap McLaren
Pérez:
- Masih kesulitan di qualifying
- Kerap kehilangan posisi karena tyre degradation
🟢 Kesimpulan: Dominasi Verstappen masih menyelamatkan Red Bull dari kehilangan poin besar.
Strategi dan Pitstop: Masih Jadi Kekuatan Utama
- Pitstop tercepat di grid – rata-rata 2.11 detik
- Strategi undercut agresif di trek seperti Jeddah dan Imola masih efektif
- Namun, beberapa kali kalah split strategy dari McLaren di trek dingin
📌 Dalam race tak terduga (safety car atau hujan), McLaren terlihat lebih fleksibel dibanding Red Bull yang masih mengandalkan pola klasik 2-stop.
Tekanan dari McLaren & Ferrari
McLaren
- Konsisten dua pembalap: Norris & Piastri
- Aero paket low-drag sangat efisien di trek cepat
- Sering mencetak poin ganda yang menekan Red Bull secara kolektif
Ferrari
- SF-25 makin kuat di qualifying
- Masalah degradasi mulai membaik sejak update di Imola
- Jika strategi pit makin rapi, bisa jadi ancaman nyata di trek teknikal
Komentar Paddock
- Christian Horner:
“Kami sadar jarak makin tipis. Tapi tim ini sudah terbiasa berada di bawah tekanan.”
- Andrea Stella (McLaren):
“Kami tidak perlu Red Bull melambat, kami hanya harus makin cepat.”
- Fred Vasseur (Ferrari):
“Ferrari ada di jalur yang benar. Kami tahu cara menantang mereka.”
Analisis Paruh Kedua Musim
Faktor Kunci | Red Bull | McLaren | Ferrari |
---|---|---|---|
Race Pace | ⭐⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐☆ |
Strategi | ⭐⭐⭐⭐⭐ | ⭐⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐ |
Konsistensi Driver | ⭐⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐☆ |
Adaptasi Cuaca | ⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐⭐☆ | ⭐⭐⭐☆ |
📈 Jika Pérez tak segera meningkat, McLaren bisa menyalip di klasemen konstruktor dalam 4–5 race berikutnya.
Kesimpulan: Red Bull Masih Di Depan, Tapi Tak Lagi Sendirian
Musim F1 2025 menandai akhir dari era dominasi mudah Red Bull.
- Verstappen masih jadi pembeda utama
- RB21 tetap mobil paling efisien
- Tapi McLaren dan Ferrari kini cukup dekat untuk menekan mereka setiap pekan
Paruh kedua musim akan jadi pertaruhan besar. Jika Red Bull tidak memperbaiki performa Pérez dan efisiensi cooling system, dominasi mereka bisa berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
Baca juga:
👉 Ferrari vs Mercedes 2025: Siapa Tim Tradisional yang Lebih Siap Bangkit?
👉 Setup Aero F1 2025: High-Downforce vs Low-Drag, Siapa Unggul?
Sumber Referensi: