Saat Lewis Hamilton diumumkan bergabung dengan Ferrari untuk musim F1 2025, dunia F1 langsung bergolak. Ini bukan sekadar transfer bersejarah, tapi awal dari duel internal besar: Leclerc vs Hamilton di Ferrari.
Kini paruh musim sudah terlewati. Dengan data kualifikasi, hasil race, hingga komunikasi radio yang jadi sorotan — siapa sebenarnya yang lebih tajam?
Statistik Kinerja Paruh Musim
Aspek | Charles Leclerc | Lewis Hamilton |
---|---|---|
Kualifikasi Rata-rata | P4.0 | P6.2 |
Finis Rata-rata Race | P4.4 | P6.7 |
Pole Position | 3 | 0 |
Podium | 4 | 2 |
Sprint Points | 32 | 14 |
Total Poin | 126 | 89 |
Catatan: Leclerc unggul di hampir semua metrik, terutama kualifikasi dan konsistensi podium.
Adaptasi Hamilton: Masih Proses atau Sudah Terbaca?
- Mobil SF-25 punya karakter berbeda dari Mercedes → lebih understeer
- Mapping dan setup belum sepenuhnya cocok dengan gaya brake-late milik Hamilton
- Beberapa kesalahan kecil (lap out terlalu lambat, pit entry overrun) jadi sorotan media
Namun…
Hamilton mulai bangkit sejak GP Austria dan menunjukkan performa lebih stabil di sektor tengah race.
“Saya masih belajar tiap minggu. Tapi feeling-nya makin bagus,” kata Hamilton usai GP Silverstone.
Leclerc: Dominasi Sabtu, Konsistensi Minggu
- Leclerc tetap menjadi “raja kualifikasi” tim Ferrari
- Pace race makin rapi, tidak seceroboh musim 2023
- Lebih matang dalam komunikasi strategi
“Dengan Lewis di sebelah saya, saya jadi pembalap yang lebih disiplin,” ucap Leclerc di Hungaroring.
Dinamika Tim Ferrari: Harmoni, Tapi Tegang
- Belum ada team order terbuka, tapi strategi sering “menguntungkan” Leclerc
- Radio call di Jeddah: Hamilton minta swap, tapi ditolak
- Vasseur masih menahan diri dari memilih driver utama secara publik
Poin sensitif: Keduanya saling menghormati, tapi jelas ingin jadi nomor satu.
Kapan Duel Ini Bisa Pecah?
- Jika Leclerc mulai unggul terlalu jauh di klasemen
- Jika Ferrari harus prioritaskan 1 driver untuk perebutan gelar
- Jika sprint race makin jadi faktor penentu dan Leclerc terus unggul
Kesimpulan: Leclerc Lebih Tajam, Tapi Hamilton Belum Selesai
Di paruh pertama F1 2025, Leclerc lebih unggul secara statistik dan eksekusi race. Tapi Hamilton belum kalah. Dengan pengalaman, adaptasi yang makin baik, dan stabilitas mental, Hamilton bisa menjadi senjata rahasia Ferrari di paruh akhir musim.
Jika Ferrari ingin juara konstruktor, mereka harus segera putuskan: duet bebas atau strategi satu driver utama?
Baca juga:
👉 Red Bull vs McLaren 2025: Duel Konstruksi Makin Ketat
👉 Perez Red Bull 2025: Masih Layak Dipertahankan untuk 2026?
Sumber Referensi: